Monday 15 August 2016

Mencari pola

Oh God, help me. I am looking for a pattern.

Dalam dunia keamanan informasi, pola adalah inti dari pemecahan sebuah algoritma kriptografi. Sehingga tak heran kalau badan stardardisasi teknologi Amerika mencantumkan keacakan (randomness) sebagai salah satu kriteria saat memilih algoritma kriptografi standar. Sederhananya, sebuah algoritma kriptografi akan diasumsikan tinggi tingkat keamanannya jika memiliki nilai keacakan yang tinggi pula, baik itu dari hasil enkripsinya maupun dalam penetapan initial value saat mengolah data masukannya.

Oke, tinggalkan pembahasan teknis di atas. Let’s talk about life.

Dalam kehidupan nyata, kita boleh saja berasumsi bahwa sebuah kejadian bisa terjadi tanpa pengaruh dari kejadian sebelumnya. Lempar koin misalnya, meskipun peluang kemunculan salah satu sisi bisa kita tentukan lima puluh persen, tapi tetap saja kita tak bisa menentukan secara pasti sisi apa yang muncul saat koin dilemparkan. Pun dalam hidup ini, meskipun kita bisa bilang peluang kesuksesan orang yang punya ilmu, harta dan koneksi lebih tinggi dibandingkan orang yang tak punya apa-apa, tapi tetap saja kita tak bisa menentukan secara pasti apa yang akan terjadi pada hidup seseorang beberapa saat ke depannya. Ada banyak faktor tak terduga yang secara awam kita definisikan sebagai lucks atau God’s hands yang berperan. Sampai sekarangpun tak ada yang mampu menentukan nasib seseorang secara pasti. Kita hanya bisa menentukan kemungkinan-kemungkinan yang berpeluang muncul berdasarkan data-data yang ada saat ini dan di masa lalu. Selebihnya? Who knows.

Ketidaktahuan inilah yang membuat kita terkadang berpikir kalau hidup ini random alias acak. Kejadiannya seringkali tak terduga. Tak ada pola yang pasti. Seakan-akan kehidupan ini adalah sebuah misteri besar yang dikunci dengan kunci kriptografi yang tak terpecahkan. Maka seringkali kita mendengar ucapan, “manusia hanya berusaha, Tuhan yang menentukan.”

Andai pola-pola kehidupan ini dapat dipecahkan, kita akan mampu untuk menentukan nasib apa yang kita inginkan ke depannya. Pola untuk kaya, pola untuk pintar, pola untuk bahagia, dan sebagainya. Tapi sayangnya pola tersebut tak ada. Yang ada hanyalah serangkaian pengalaman-pengalaman orang yang bisa kita jadikan data untuk menentukan kemungkinan arah hidup kita ke depannya. Kalau mau sukses harus begini, mau bahagia harus begini, begini begini dan begini. Tapi jangan kira ketika kita sukses kita pasti tak akan gagal. Jangan kira ketika kita bahagia kita tak akan bersedih. Semua dipertukarkan. Yang lebih pastilah kurang. Yang kurang ada pula lebihnya.

Karena itu berhentilah terlalu terobsesi mencari pola kebahagiaan atau kesuksesan. Cukup sekadar tahu dan jalankan. Tapi jangan pernah lupa bahwa hidup penuh kejutan. Pastikan kita selalu punya tempat bersandar saat jatuh. Pastikan kita punya tempat mengeluh dikala lelah. Karena ada satu hal yang seringkali kita lupa. Hidup itu polanya tak selalu sama, ada yang mengaturnya. Karena ada yang mengatur, pastilah semuanya teratur. Hanya ilmu kita saja yang tak sampai, makanya kita berasumsi hidup ini acak tak tentu bila naik dan turunnya.


No comments:

Post a Comment