Friday 26 February 2016

Hakikat Malam

Menjelang tengah malam...
Suasana lingkungan saya saat ini sudah sunyi. Tak terdengar ada aura kehidupan yang berarti. Mayoritas sudah asyik dengan mimpi indahnya masing-masing. Tapi itu di sini..

Tak beberapa jauh dari tempat saya tinggal...
Kendaraan masih sibuk hilir mudik. Lampu-lampu cafe dan pertokoan sebagian masih terang menyala. Bagi beberapa orang saat ini adalah saat memulai kehidupan. Bergelut dengan dinginnya udara Bandung di saat yang lain sudah tertidur nyenyak. Malam adalah siang. Mau bagaimana lagi. Tak kerja tak hidup. Geliat kota-kota besar membuat para pelaku bisnis merasa sayang untuk melewatkan malam untuk mencari pundi-pundi uang. Atau mungkin karena siang sudah banyak saingan. Mungkin karena waktu sudah begitu sempit. Mungkin karena malam adalah saatnya para eksekutif muda dan mahasiswa parlente mencari hiburan.

Malam adalah kematian. Saat ruh diangkat dari raga yang fana saat itulah sang raga itu mati. Tapi hanya sesaat. Sesaat yang cukup untuk membuat raga tersebut merasa segar di pagi harinya. Sesaat yang cukup untuk membayar penatnya aktifitas seharian.

Tapi malam juga adalah kehidupan. Saat jiwa ingin beribadah dan dekat dengan Tuhannya, saat itulah ia hidup. Malam adalah waktu yang paling mustajab bagi para pendoa. Saat pikiran sudah letih dengan urusan dunia yang tak kunjung usai, saat itulah jiwa merintih memohon kedamaian Tuhan.

Malam adalah kedamaian. Saat waktu malam dipergunakan untuk istirahat dan memohon keridhaan Tuhan, saat itulah kedamaian datang. Saat waktu malam dipergunakan untuk berjuang demi kehidupan anak istri, saat itulah ketenangan muncul. Karena malam adalah segalanya. Kedudukannya tak lebih tinggi daripada siang, tapi bagi beberapa jiwa malam adalah saat-saat yang paling ditunggu. Karena terkadang malam menyediakan ketenangan dan kebahagiaan yang lebih daripada siang. Terkadang...

Tapi jangan terlalu mendewakan malam, siangpun tak kalah berharga. Siang dan malam adalah satu kesatuan yang tanpanya dunia ini tiada. Siang dan malam adalah pertanda bahwa ada masanya kita untuk beristirahat menenangkan diri. Ada masanya kita menangis tersedu menyesali perbuatan yang dilakukan. Ada masanya kita merintih mengadu kepada Yang Menciptakan. Dan ketika fajar menjelang, bersiaplah untuk berjuang!

No comments:

Post a Comment