Saturday 12 March 2016

Kantuk

Dua puluh empat jam serasa tak cukup. Dua belas jam apatah lagi. Tapi apa mau dikata, kalau mata sudah berkaca-kaca, kantuk sudah datang melanda, agaknya tidur jua obatnya.

Kopi, teh, musik, semuanya fana.. hanya sesaat. Selepas itu terkantuk lagi. Menyerah atau terus paksa?

Kantuk oh kantuk. Terkadang kantuk bukan sebenar kantuk, hanya rasa bosan atau otak yang sudah lelah. Terkadang kantuk hanyalah manifestasi dari rasa malas yang suka datang tiba-tiba. Terkadang kantuk hanyalah fatamorgana.

--
Bandung,
Malam gelap, hujan

No comments:

Post a Comment